Sharing Tutorial Pemrograman, Database, Aplikasi, Informasi, Umum dan News Update

Articles by "teori"

Pembangunan Aplikasi Anggaran Kebutuhan yang diusulkan disesuaikan dengan sistem yang berjalan dan sistem yang sudah ada sebelumnya Analisis Dan Perancangan Aplikasi Anggaran Untuk Perusahaan (Bag.1). Adapun perubahan yang dilakukan tidak mengubah secara keseluruhan prosedur yang sedang berjalan, perubahan tersebut hanya berkaitan penggunaan Aplikasi Anggaran kebutuhan saja, dimana lebih mengandalkan komputerisasi serta penggunaan database sebagai alat bantu, sehingga memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya.  Prosedur – prosedur tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan flowmap di bawah ini :
                  Sistem Informasi Knowledge Management
Flowmap Penyusunan Anggaran yang Diusulkan

Metode Perancangan Aplikasi :
Perancangan aplikasi ini menggunakan desain berorientasi objek (Object Oriented). Tujuan object oriented adalah menentukan semua kelas serta hubungan dan tingkah laku yang berkaitan dengan kelas tersebut. Cox (1995) (dikutip dari buku Object Oriented Modelling And Design tulisan James Rumbaugh, dkk), seorang ahli di bidang Object Oriented Programming (OOP) mengklaim bahwa konsep pembungkusan yang merupakan dasar utama dari pendekatan berorientasi objek, memungkinkan perangkat lunak / sistem informasi dikembangkan dengan lebih cepat dan lebih murah serta memenuhi harapan serta kebutuhan pengguna, karena memungkinkan penggunaan ulang kode – kode tertentu (reusable component).
baca juga : Sistem Informasi Point Of Sales (SIPOS)
                   Aplikasi Website Katalog

Use Case Diagram
Use Case Diagram Global
Use Case Diagram Aplikasi Anggaran
Contoh Use Case Spesification :
Nama Use Case : Login
Deskripsi Singkat  : Use Case ini berfungsi sebagai gerbang bagi operator untuk dapat mengakses fitur – fitur yang ada dalam aplikasi.  Selain itu, Use Case ini juga berfungsi sebagai kontrol terhadap pengguna aplikasi, sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses aplikasi ini serta informasi tentang operator pengakses pun dapat disimpan dalam aplikasi.
Basic Flow  :
a. User / admin membuka Aplikasi Anggaran.
b. Tampil form login.
c. User mengisi username dan password.
d. Bila Username dan password valid, maka aplikasi akan masuk ke form menu utama yang menyediakan fitur-fitur aplikasi.
Alternate Flow :
a. Bila validasi username dan password yang dimasukkan oleh user salah maka sistem akan menampilkan pesan username atau password salah dan proses akan kembali ke basic flow bagian c.
Pre-Condition: tidak ada.
Post-Condition: Proses login berhasil atau gagal.

Nama Use Case : Kelola Data Master.
Deskripsi Singkat : Use Case ini berkaitan dengan pengelola data master.  Use Case ini akan diturunkan lagi fungsionalitasnya menjadi data bagian, data barang, data satuan brang dan data akun.
Basic Flow : tidak ada.
Alternate Flow : tidak ada.
Pre-Condition : tidak ada.
Post-Condition : tidak ada.
Nama Use Case : Penganggaran.
Deskripsi Singkat : Use Case ini mencatat data anggaran kebutuhan dari seluruh bagian di perusahaan. Use Case ini dimulai pada saat admin mendistribusikan form - form kebutuhan kepada seluruh bagian.
Basic Flow : 
a. Admin menginisialisasi tahun anggaran. Kemudian mendistribusikan form – form kebutuhan kepada seluruh bagian.
b. Operator setiap bagian mengisi form – form tersebut selama masa aktif pengisian.
 Alternate Flow :
a. Bila proses penulisan ke database gagal, sistem memunculkan pesan bahwa proses pencatatan gagal dilakukan, dan kembali untuk mengisi data kembali.
b. Bila ada data yang diperlukan belum terisi, sistem meminta user untuk mengecek isian kembali.
c. Bila masa aktif pengisian telah berakhir maka user tidak dapat memanipulasi data.
Pre-Condition : tidak ada.
Post-Condition : Data kebutuhan berhasil disimpan atau gagal.

Nama Use Case : Pelaporan
Deskripsi Singkat : Use Case ini memberikan informasi tentang anggaran kebutuhan yang telah dimanipulasi oleh bagian akuntansi kepada manajer dan setiap bagian.
Basic Flow : User memilih fitur laporan, sistem menjalankan permintaan untuk mencetak laporan
Alternate Flow : User hanya dapat melihat data anggaran kebutuhan di bagian mereka masing - masing.
Pre-Condition : tidak ada.
Post-Condition : tidak ada.


Nama Use Case : Kelola Data User
Deskripsi Singkat : Use Case berkaitan dengan pengelolaan data user.  Fungsi yang disediakan dalam Use Case ini adalah tambah data, hapus data, dan ubah data.
Basic Flow :
a. Tambah data : Admin memilih fungsi tambah yang sudah disediakan di form data user dalam aplikasi. Aplikasi akan menampilkan fom tambah data klasifikasi user dengan kode perintah ’tambah’. Admin mengisi data user pada form tambah data user dengan kode perintah ‘Simpan’.  Aplikasi menyimpan data yang diinput admin dan menampilkannya dalam tabel di form data user.  
b. Ubah data : Admin menunjuk data dalam tabel kemudian pilih fungsi ubah data.  Aplikasi menampilkan form ubah data user dengan kode perintah ‘ubah’.  Aplikasi menampilkan data yang akan diubah dalam form tersebut.  Admin  mengubah data yang diinginkan.  Aplikasi menyimpan hasil perubahan data ke dalam database.  
c. Hapus data : Admin memilih data dalam tabel untuk data yang akan dihapus, kemudian memilih fungsi hapus data.  Aplikasi menghapus data dalam database. 
Alternate Flow : tidak ada
Pre-Condition : Data dalam tabel user yang belum dimanipulasi.
Post-Condition : Manipulasi data terhadap tabel user (tambah, ubah, dan hapus)

                  Analisis Dan Perancangan Aplikasi Anggaran Untuk Perusahaan (Bag.3)

Manajemen pengetahuan adalah salah satu rangkaian kegiatan yang dapat digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengindentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk diketahui, digunakan dan dipelajari.

Kemampuan organisasi untuk menciptakan pengetahuan di lingkungan kerjanya, bergantung kepada semua individu karyawan untuk dapat mengakses gagasan, informasi atau pengalaman karyawan. Dengan demikian, terciptanya pengetahuan dapat tercapai melalui pemahaman atau pengakuan terhadap hubungan sinergi dari tacit knowledge ke dalam explicit knowledge dalam organisasi serta melalui aspek budaya lingkungan yang menciptakan pengetahuan baru.

Aspek budaya yang diterapkan pada lingkungan organisasi memiliki pangaruh besar terhadap peningkatan kualitas pengetahuan karyawannya. Dengan menggunakan sistem knowledge management diharapkan pengetahuan yang bersifat tacit maupun eksplisit dapat disampaikan kepada individu lainnya, sehingga peningkatan kualitas SDM akan mudah untuk dicapai. Adapun kerangka  Sistem Informasi Knowledge Management yang terkonsep tampak pada gambar berikut.


Dari gambar tersebut menunjukan bahwa pencarian gagasan dan pengetahuan bisa didapatkan dari diskusi secara berkala, pertemuan bulanan, internet / media masa, proses belajar dan pengalaman kerja. Selanjutnya pengetahuan yang didapat tersebut dituliskan pada system knowledge management. Jenis pengetahuan yang dituliskan akan dibagikan oleh sistem berdasakan kategori, guna memudahkan pencarian informasi. Semua dokumen dan pengetahuan yang ada pada sistem akan bagikan pada individu lainnya  agar pengetahuan tersebut dapat digunakan kembali. 

Rumusan Masalah Sistem Informasi Knowledge Management :
  1. Bagaimana cara untuk mengumpulkan pengetahuan yang masih bersifat tacit dalam organisasi ? yang dimaksud dengan pengetahuan tacit yaitu pengetahuan yang diperoleh dari individu yang pengembangannya melalui pengalaman yang sulit diformulasikan dan dikomunikasikan.
  2. Bagaimana proses mencari peraturan – peraturan yang berkaitan dengan anak dengan cepat dan akurat ?
  3. Bagaimana proses berbagi pengetahuan dalam organisasi tanpa harus bertatap muka dan tidak mengganggu aktifitas kerja ?
 

Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi semakin tidak terbendung terutama dalam bidang teknologi informasi. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi saat ini, individu maupun organisasi dituntut untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien. Karena itulah banyak perusahaan ataupun instansi pemerintah mulai beralih dari sistem manual ke sistem komputerisasi.

Dengan belum diterapkannya sistem komputerisasi memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan dalam rekapitulasi data pembelian dan data barang. Selain itu sering terjadi kehilangan faktur pembelian, sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui informasi pembelian dan berapa jumlah pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk pembelian barang secara kredit.

baca juga : Analisis Dan Perancangan Aplikasi Anggaran Untuk Perusahaan (Bag.1)
                  Analisis Dan Perancangan Aplikasi Anggaran Untuk Perusahaan (Bag.2)

Ketika bagian pembelian akan melakukan rekapitulasi data pembelian barang pada bulan tertentu, dengan cara manual bagian pembelian tersebut harus mengumpulkan data pembelian dari faktur pembelian terlebih dahulu baru kemudian membuat laporan yang akan diberikan kepada pihak yang membutuhkan. maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat menyediakan informasi-informasi seputar kegiatan transaksi baik  bulanan maupun tahunan, stok barang yang ada digudang dan pemasok penyedia barang. Mengingat semakin maraknya penyedia kebutuhan persaingan dalam penyediaan barang tersebut tidak dapat dihindari, dan dituntut untuk tetap menunjukan eksistensinya.

Berdasarkan  latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka perlu untuk melakukan “Pembangunan Aplikasi Pembelian Barang ”.

Analisis sistem
Analisis sistem yang sedang berjalan
Prosedur kerja pembelian barang yang dilakukan masih sederhana, dimana dalam melakukan pemesanan barang kepada pemasok dalam pencatatannya masih manual.

Selain itu,  masalah keakuratan data, kecepatan waktu dan ketepatan waktu dalam memberikan laporan pembelian masih menjadi suatu masalah. Pencatatan laporan pembelian di lakukan setiap bulan, sehingga sering terjadi penumpukan faktur dan dapat mengakibatkan kehilangan faktur. Oleh karena itu memerlukan waktu yang lama dalam pembuatan laporan tersebut. Karena sering terjadi kehilangan faktur bagian akuntansi tidak dapat mengetahui berapa jumlah uang yang harus perusahaan bayarkan kepada pemasok.

baca juga : Sistem Informasi Knowledge Management
                   Sistem Informasi Point Of Sales (SIPOS)

Adapun prosedur persediaan barang yang dilakukan saat ini adalah :
  1. Bagian gudang mengajukan laporan permintaan pembelian barang yang dibutuhkan kepada direktur perusahaan.
  2. Direktur perusahaan akan mengecek laporan permintaan pembelian yang diberikan bagian gudang, dan memberikannya kepada bagian pembelian.
  3. Setelah menerima laporan permintaan pembelian bagian pembelian membuat surat pesanan.
  4. Surat pesanan tersebut dibuat rangkap dua, satu diserahkan kepada pemasok dan satu lagi disimpan bagian pembelian sebagai arsip.
  5. Pemasok akan memberikan faktur dan barangnya beberapa hari kemudian.
  6. Barang dan faktur tersebut diterima oleh bagian pembelian. Bagian pembelian tersebut mengecek jenis, mutu dan kuantitas barang.
  7. Setelah selesai mengecek, jika ada barang yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan bagian pembelian membuat laporan retur barang. Laporan retur tersebut dibuat rangkap dua, rangkap pertama untuk bagian pembelian sendiri dan rangkap kedua diberikan kepada pemasok beserta barang yang rusak atau tidak sesuai.
  8. Barang yang tidak rusak di buat laporan data barang rangkap dua, rangkap pertama untuk pembelian dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang beserta barangnya
  9. Saat direktur membutuhkan laporan pembelian, bagian pembelian membuat laporan pembelian yang datanya diperoleh dari faktur pembelian, laporan retur dan laporan barang.
  10. Laporan data pembelian tersebut juga dibuat rangkap tiga, yang lembar pertama untuk direktur, lembur kedua untuk bagian keuangan dan lembar ketiga untuk disimpan sebagai arsip.
Flowmap Pembelian Barang
baca juga : Aplikasi Website Katalog
                  Aplikasi Penerimaan Siswa Baru (PSB / PPDB) Menggunakan PHP


Analisis Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan
  • Proses pencatatan pemesanan, pembelian, dan retur barang membutuhkan waktu yang lama karena masih menggunakan buku untuk menyimpan data - data tersebut. Selain itu, memungkinkan terjadinya banyak kesalahan perhitungan atau pelaporan. 
  • Proses penyajian laporan pembelian dan retur barang  membutuhkan waktu yang lama. Sehingga sering terjadi keterlambatan laporan ke direktur akibatnya proses pengambilan keputusan sering terhambat. Selain itu, sering terjadinya kehilangan faktur, sehingga bagian keuangan tidak dapat mengetahui berapa jumlah uang yang harus dibayar kepada pemasok.
  • Pengontrolan atas ketepatan pemesanan dan pembelian sulit dilakukan karena perhitungan dilakukan manual oleh manusia. Akibatnya tingkat kesalahan dalam perhitungan akan tinggi.
Analisa Kebutuhan Sistem
  • Aplikasi dapat mencatat data pemesanan dan menghasilkan surat pesanan.
  • Aplikasi dapat mencatat data pembelian.
  • Aplikasi dapat mencatat data retur barang.
  • Aplikasi dapat menyajikan laporan pembelian kapan saja ketika laporan tersebut dibutuhkan.
  • Aplikasi dapat menyajikan laporan retur barang
Aplikasi lainnya : Aplikasi Kasir POS (Restora, Cafe, Retail, Rumah Makan dll) GRATIS!
                             Aplikasi Elektronik Mining Business Solution (E-MIBS)

inilahcode

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget